Gusur Bukit Duri, Ahok Tak Peduli Elektabilitas Jelang Pilkada

Gusur Bukit Duri, Ahok Tak Peduli Elektabilitas Jelang Pilkada Apa kabar Sobat Pembaca Berita Berceceran, Berita yang anda baca kali ini dengan judul Gusur Bukit Duri, Ahok Tak Peduli Elektabilitas Jelang Pilkada, berita brceceran telah menyiapkan artikel ini dengan sebaik-baiknya untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. semoga isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, OK selamat membaca.

Judul : Gusur Bukit Duri, Ahok Tak Peduli Elektabilitas Jelang Pilkada
link : Gusur Bukit Duri, Ahok Tak Peduli Elektabilitas Jelang Pilkada

Baca juga


Gusur Bukit Duri, Ahok Tak Peduli Elektabilitas Jelang Pilkada



Ahok dan Djarot, pasangan di Pilgub DKI 2017
Ahok dan Djarot, pasangan di Pilgub DKI 2017. (Detikcom)

Berita Metropolitan. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menertibkan permukiman warga di bantaran Kali Ciliwung, tepatnya di Bukit Duri, Jakarta Selatan. Korbid Pemenangan Pemilu Golkar Nusron wahid menilai tindakan ini sudah tepat.


"Ahok terbukti seorang Gubernur yang tanpa pamrih. Buktinya, dia berbuat berdasarkan kebutuhan kekinian. Bukan keinginan. Dia memikirkan kondisi makro dan jangka panjang Jakarta, tanpa pernah berpikir tentang popularitas dan elektabilitas dirinya, menjelang Pilkada," kata Nusron dalam siaran pers, Kamis (29/9/2016), seperti diberitakan Detikcom.


Menurut Nusron, jika seorang pemimpin mengedepankan sikap jaga imaje (jaim) maka setiap hendak melakukan sesuatu selalu melihat faktor populis. Nyatanya rata-rata pejabat takut dengan kebijakan yang tidak populis meski itu merupakan kebutuhan.


"Tapi Ahok memang lain. Kalau memang benar dan on the track dia lakukan. Tidak peduli dengan politisasi lawan politiknya," ujarnya.


Nusron mengatakan, setiap tokoh atau pemimpin memang mempunyai gaya masing-masing. Ada yang seminaris, fashionis (penampilan), dan ada juga yang action. Ahok ini, kata Nusron, masuk kategori yang action untuk mengejar legacy.


"Setiap pemimpin ada masa dan gayanya. Sebaliknya setiap masa ada pemimpinnya. Saya yakin model kepemimpinan aksi nyata yang dilakukan oleh Ahok inilah yang dibutuhkan masyarakat Jakarta saat ini. Sebab menyelesaikan masalah akut yang kompleks di Jakarta ini, butuh kepemimpinan yang proper, proven dan delivered, seperti yang sdh dilakukan Ahok," ujarnya.


Menyelesaikan masalah Jakarta, lanjut Nusron, tidak dibutuhkan sekedar jargon indah dan susunan mutiara kata yang filosofis. Apalagi dengan penampilan yang sekedar ganteng.


"Jakarta ya butuh kerja nyata, meski tidak populer. Daripada sok populis tapi tidak delivered dan masalah tidak teratasi," tegasnya


Jadi, menurut Nusron, upaya berbagai relokasi kampung kumuh di tanah milik publik, seperti Kalijodo, Luar Batang, Rawajati, Kampung Pulo dan Bukit Duri, merupakan langkah solutif yang harus dilakukan demi menyelamatkan rakyat yang lebih luas. Atas upaya itu, kata dia, seharusnya semua pihak justru wajib membantu memberikan pengertian kepada warga yang tinggal di tanah negara yang tidak seharusnya dijadikan pemukiman. Sebab, apa yang mereka lakukan selama ini, dapat menciptakan banjir.


"Kalau banjir ya kita semua yang repot. Ini yang harus disadarkan. Bukan malah dijadikan komoditi politik," pungkasnya.





Temen dan Sobat baru saja selesai membaca :

Gusur Bukit Duri, Ahok Tak Peduli Elektabilitas Jelang Pilkada

itulah tadi berita Gusur Bukit Duri, Ahok Tak Peduli Elektabilitas Jelang Pilkada , kami berharap sobat sudah membaca dengan baik. namun , jika sobat kurang jelas silakan di baca ulang.

anda baru saja membaca Gusur Bukit Duri, Ahok Tak Peduli Elektabilitas Jelang Pilkada ini linknya kalau mau di save http://beritaberceceran.blogspot.com/2016/09/gusur-bukit-duri-ahok-tak-peduli.html