Stroke dan Serangan Jantung Mengintai, Pemerintah Perlu Adakan Skrining untuk Petugas KPPS

Stroke dan Serangan Jantung Mengintai, Pemerintah Perlu Adakan Skrining untuk Petugas KPPS Apa kabar Sobat Pembaca Berita Berceceran, Berita yang anda baca kali ini dengan judul Stroke dan Serangan Jantung Mengintai, Pemerintah Perlu Adakan Skrining untuk Petugas KPPS, berita brceceran telah menyiapkan artikel ini dengan sebaik-baiknya untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. semoga isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, OK selamat membaca.

Judul : Stroke dan Serangan Jantung Mengintai, Pemerintah Perlu Adakan Skrining untuk Petugas KPPS
link : Stroke dan Serangan Jantung Mengintai, Pemerintah Perlu Adakan Skrining untuk Petugas KPPS

Baca juga


    Stroke dan Serangan Jantung Mengintai, Pemerintah Perlu Adakan Skrining untuk Petugas KPPS



    Jakarta, Info Breaking News – Tubuh yang terlalu diforsir untuk bekerja seringkali menjadi pemicu timbulnya penyakit mematikan lainnya, seperti stroke dan serangan jantung yang diketahui  dialami oleh sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2019 yang lalu.

    Ketika tubuh kelelahan, penyumbatan di otak pun sulit dihindari. Banyaknya aktivitas menyebabkan pelepasan plak di pembuluh darah ke arteri yang lebih jauh. 

    "Aktivitas fisik lebih dari 48 jam bisa menyebabkan stroke dan penurunan fungsi otak. Ketika kelelahan, aliran darah bisa jadi tidak mengalir ke otak," jelas dr Rachmad Hidayat, SpS, seorang ahli saraf, Senin (13/5/2019).

    Menurutnya, setiap 2 detik ada orang yang terkena stroke. Meski begitu, stroke bukan jenis penyakit yang mematikan pengidapnya seketika. 

    "Stroke itu ujung, bukan pangkal. Misalnya hipertensi atau diabetes ada atau tidak. Kalau sudah ada, dia kapan saja bisa terkena stroke," tuturnya.

    Tak hanya stroke, kelelahan juga bisa berbuntut pada serangan jantung.  Jika hal ini terjadi, maka kematian yang terkesan mendadak pun bisa menyerang.

    "Serangan jantung terjadi sekitar 9 menit. 50 persen bisa tertolong pada waktu 4,5 menit. Setelah itu akan terjadi kegagalan jantung yang menyebabkan kematian," ujar dr dr Anwar Santoso, SpJP dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).

    Menanggapi hal tersebut, dinilai akan lebih baik jika ke depannya pemerintah melakukan skrining bagi calon petugas KPPS terutama secara fisik. Sebab meski terlihat sehat, bisa saja ada faktor pemicu kedua penyakit tersebut seperti hipertensi, diabetes, bahkan pola hidup tidak sehat.***Deviane



    Temen dan Sobat baru saja selesai membaca :

    Stroke dan Serangan Jantung Mengintai, Pemerintah Perlu Adakan Skrining untuk Petugas KPPS

    itulah tadi berita Stroke dan Serangan Jantung Mengintai, Pemerintah Perlu Adakan Skrining untuk Petugas KPPS , kami berharap sobat sudah membaca dengan baik. namun , jika sobat kurang jelas silakan di baca ulang.

    anda baru saja membaca Stroke dan Serangan Jantung Mengintai, Pemerintah Perlu Adakan Skrining untuk Petugas KPPS ini linknya kalau mau di save http://beritaberceceran.blogspot.com/2019/05/stroke-dan-serangan-jantung-mengintai.html

    Related Posts :