Majukan Desa Wisata, Sekjen PDTT RI Dialog dengan Kades Apa kabar Sobat Pembaca Berita Berceceran, Berita yang anda baca kali ini dengan judul Majukan Desa Wisata, Sekjen PDTT RI Dialog dengan Kades, berita brceceran telah menyiapkan artikel ini dengan sebaik-baiknya untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. semoga isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, OK selamat membaca.

Judul : Majukan Desa Wisata, Sekjen PDTT RI Dialog dengan Kades
link : Majukan Desa Wisata, Sekjen PDTT RI Dialog dengan Kades

Majukan Desa Wisata, Sekjen PDTT RI Dialog dengan Kades

Lombok Tengah, sasambonews.com - Sekjen Kementerian Desa (Kemendes) Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) RI, Anwar Sanusi, Ph.D, menggelar kegiatan ramah tamah dengan Kepala Desa (Kades) terkait dengan keberadaan desa wisata yang ada di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng).
Kegiatan ini dilakukan usai meresmikan homestay dan peninjauan BUMDes di Desa Wisata Setanggor, Senin (18/03) kemarin.
Dalam kesempatan ini, Kades Selebung, Agus Kusuma Hadi mengatakan, keberadaan Desa Selebung yang ada di wilayah utara Loteng memiliki jumlah penduduk sekitar 10 ribu jiwa dengan luas wilayah 625 Ha. Di Dana Desa (DD) tahun ini, total APBDes yang dimiliki sejumlah Rp 2,4 miliar. Namun setelah dikurangi belanja dan biaya permodalan serta lainnya, untuk pembangunan infrastruktur hanya bisa digunakan sebanyak Rp. 742 juta. "Kami berharap adanya program tambahan untuk pembangunan infrastruktur yang dapat mensukseskan pembangunan kami dalam meningkatkan destinasi desa wisata," katanya.

Sementara itu Kades Penujak, Lalu Suharto menyampaikan, pasca diresmikannya Reborn Desa Wisata Penujak beberapa waktu lalu, pihaknya meminta agar difasilitasi untuk pengadaan homestay dan fasilitas jalan berupa lampu penerangan jalan. "Kami juga minta agar pencairan DD bisa dilakukan sesuai kebutuhan dalam meningkatkan pembangunan di desa," terangnya.

Terkait hal itu, Sekjen Kemendes PDTT RI, Anwar Sanusi menjelaskan, dalam melakukan rehabilitasi infrastruktur pedesaan memang harus dicarikan alternative lain. Tanpa harus fokus pada pengerjaan infrastruktur dan mengabaikan program lainnya. "Kita sudah memiliki Program Ekonomi Lokal (PEL) yang khusus untuk mendorong perekonomian desa," jelasnya. (Nw)

Temen dan Sobat baru saja selesai membaca :