Ratusan Masyarakat Gunungsitoli Ikuti Seminar Tentang Radikalisme dan Terorisme Apa kabar Sobat Pembaca Berita Berceceran, Berita yang anda baca kali ini dengan judul Ratusan Masyarakat Gunungsitoli Ikuti Seminar Tentang Radikalisme dan Terorisme, berita brceceran telah menyiapkan artikel ini dengan sebaik-baiknya untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. semoga isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, OK selamat membaca.

Judul : Ratusan Masyarakat Gunungsitoli Ikuti Seminar Tentang Radikalisme dan Terorisme
link : Ratusan Masyarakat Gunungsitoli Ikuti Seminar Tentang Radikalisme dan Terorisme

Ratusan Masyarakat Gunungsitoli Ikuti Seminar Tentang Radikalisme dan Terorisme

Pemberian cinderamata kepada narasumber
|Foto: Budi Gea

Gunungsitoli,- Ratusan elemen masyarakat kota Gunungsitoli mengikuti seminar sehari dan dialog tentang Radikalisme, Terorisme dan peran agama-agama dalam menyikapinya yang digelar oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di STT Sunderman, Kota Gunungsitoli, Kamis (30/08/2018).

Seminar sehari serta dialog tentang radikalisme dan terorisme tersebut menghadirkan satu orang narasumber yakni Direktur Penegakkan Hukum Kedeputian 2 BNPT RI Brigjend Martinus Hukom.

Tampak dilokasi seminar utusan elemen masyarakat yang hadir adalah Forkompinda, Ormas, OKP, Pemuda Gereja, tenaga pendidik, ASN, Pendeta, Ustadz dan undangan lainnya.

Aula STT Sunderman terlihat penuh dengan antusiasme dari masyarakat yang hendak mengikuti seminar dimaksud.

Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua mengapresiasi kegiatan Seminar Sehari dan dialog Radikalisme, Terorisme dan peran agama-agama dalam menyikapinya yang di gagas oleh Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Gunusitoli tersebut.

Ia berharap dengan adanya seminar tersebut masyarakat dapat memahami hakekat dan bahaya faham Radikalisme dan terorisme sehingga dapat menemukan solusi yang tepat mengantisipasi serta menanggulanginya.

"Peran aktif seluruh elemen masyarakat sangat membantu tugas aparat pemerintah dalam melakukan deteksi dini guna mewaspadai munculnya gerakan radikal serta aktifitas terorisme," ujarnya. (Budi Gea)

Temen dan Sobat baru saja selesai membaca :