Ciptakan Karya Seni Bernilai Tinggi, Seniman Bali Terima Penghargaan di India Apa kabar Sobat Pembaca Berita Berceceran, Berita yang anda baca kali ini dengan judul Ciptakan Karya Seni Bernilai Tinggi, Seniman Bali Terima Penghargaan di India, berita brceceran telah menyiapkan artikel ini dengan sebaik-baiknya untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. semoga isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, OK selamat membaca.

Judul : Ciptakan Karya Seni Bernilai Tinggi, Seniman Bali Terima Penghargaan di India
link : Ciptakan Karya Seni Bernilai Tinggi, Seniman Bali Terima Penghargaan di India

Ciptakan Karya Seni Bernilai Tinggi, Seniman Bali Terima Penghargaan di India

I Nyoman Nuarta saat menerima penghargaan Padma Awards 2018 dari Presiden India (sumber: twitter KBRI New Delhi)

New Delhi, Infobreakingnews – Dinilai memiliki nilai seni yang tinggi, pematung asal Bali I Nyoman Nuarta menerima penghargaan Padma Awards 2018, Senin (2/4/2018) di New Delhi, India.

Penghargaan tersebut secara langsung diserahkan oleh Presiden India Shri Ram Nath Kovind. Padma Awards sendiri merupakan salah satu penghargaan sipil tertinggi di India. Penghargaan yang diumumkan tiap tahunnya di perayaan Republic Day tersebut diberikan untuk mereka yang dianggap berjasa di berbagai bidang kegiatan, disiplin ilmu dan pengetahuan yang melibatkan layanan publik.

Upacara penyerahan yang dilangsungkan di Istana Kepresidenan India tersebut dihadiri pula oleh Perdana Menteri India Narendra Modi dan Wakil Presiden India M. Venkaiah Naidu.

Diketahui, I Nyoman Nuarta adalah salah seorang pelopor Gerakan Seni Rupa Baru (New Art) yang dikenal lewat mahakaryanya, seperti Patung Garuda Wisnu Kencana di Bandung dan Bali, Monumen Jalesveva Jayamahe di Surabaya dan Monumen Proklamasi Indonesia di Jakarta.

Sejak namanya dikenal, alumni ITB tahun 1979 itu telah menghasilkan lebih dari seratus karya seni patung yang ia gambarkan secara modern sampai gaya naturalistik. Material yang seringkali ia gunakan dalam padatan patungnya adalah tembaga dan kuningan. ***Shinta Dewi

Temen dan Sobat baru saja selesai membaca :