Kemarau, Pilih Jual Air Bersih Ketimbang Antar Penumpang

Kemarau, Pilih Jual Air Bersih Ketimbang Antar Penumpang Apa kabar Sobat Pembaca Berita Berceceran, Berita yang anda baca kali ini dengan judul Kemarau, Pilih Jual Air Bersih Ketimbang Antar Penumpang, berita brceceran telah menyiapkan artikel ini dengan sebaik-baiknya untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. semoga isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, OK selamat membaca.

Judul : Kemarau, Pilih Jual Air Bersih Ketimbang Antar Penumpang
link : Kemarau, Pilih Jual Air Bersih Ketimbang Antar Penumpang

Baca juga


    Kemarau, Pilih Jual Air Bersih Ketimbang Antar Penumpang

    Tarmijan dan Suprat sedang sibuk mengisi air dalam jerigen untuk dijual ke rumah penduduk. (foto: dok-ib)
    BLORA. Kemarau bagi sebagian besar orang membawa bencana karena mengalami kekeringan, nampaknya tidak untuk para tukang becak di sekitaran Kota Blora. Justru di musim kemarau seperti inilah mereka bisa meraup rupiah lebih banyak dengan menjual dan mengantarkan air bersih ketimbang menarik penumpang.

    Seperti yang dilakukan Tarmijan dan Suprat, Jumat (8/9/2017) di Sumur Kunting Kelurahan Jetis. Kedua tukang becak ini tampak sibuk mengisi puluhan jerigen air yang akan dijual ke rumah rumah penduduk. Secara bergantian, mereka menggunakan timba sederhana untuk mengisi air yang kemudian ditaruh ke atas becaknya.

    Ketika ditemui, Tarmijan mengaku sudah 3 bulan ini ia menjual air bersih menggunakan jerigen ke rumah-rumah penduduk yang sumurnya mulai mengering. Hasilnya lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan menarik penumpang yang semakin lama semakin sepi.

    "Sudah sejak bulan Juni lalu saya mulai menjual air bersih. Alhamdulillah hasilnya lebih banyak daripada menarik penumpang. Dalam sehari bisa mengantar air bersih sebanyak 10 sampai 15 kali dengan harga per becak Rp 15 ribu terdiri dari 6 jerigen," ungkapnya.

    Jika dijumlah maka sehari ia bisa mendapatkan uang rata-rata Rp 100 ribu. "Lebih enak jualan air bersih, untungnya lebih banyak. Kalau narik penumpang, sehari belum tentu dapat Rp 50 ribu," ucapnya singkat.

    Hal yang sama juga diungkapkan Suprat, tukang becak ini ikut beralih mengambil dan menjual air ketimbang harus membecak. Ia mengaku saat membecak, hanya beberapa kali mengantarkan orang saja. Pendapatannya lebih banyak berjualan air bersih.

    "Kalau jualan air ini ya lumayan lah. Sehari bisa bolak balik terus. Kita hanya jual jasa antar air saja, karena ambil airnya digratiskan oleh pemilik sumur," terangnya.

    Sementara itu Amrullah salah satu warga Blora mengaku saat musim kemarau sering menggunakan jasa tukang becak untuk mengambil air sebab biaya yang digunakan masih murah.

    "Kalau musim kemarau seperti ini sering, apalagi kalau kemarau panjang hampir setiap hari pasti beli air dari tukang becak," ujarnya. (res-infoblora)


    Temen dan Sobat baru saja selesai membaca :

    Kemarau, Pilih Jual Air Bersih Ketimbang Antar Penumpang

    itulah tadi berita Kemarau, Pilih Jual Air Bersih Ketimbang Antar Penumpang , kami berharap sobat sudah membaca dengan baik. namun , jika sobat kurang jelas silakan di baca ulang.

    anda baru saja membaca Kemarau, Pilih Jual Air Bersih Ketimbang Antar Penumpang ini linknya kalau mau di save http://beritaberceceran.blogspot.com/2017/09/kemarau-pilih-jual-air-bersih-ketimbang.html

    Related Posts :