Kisah Pria Tiongkok Punya Istri Seksi Malah Dibully Apa kabar Sobat Pembaca Berita Berceceran, Berita yang anda baca kali ini dengan judul Kisah Pria Tiongkok Punya Istri Seksi Malah Dibully, berita brceceran telah menyiapkan artikel ini dengan sebaik-baiknya untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. semoga isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, OK selamat membaca.

Judul : Kisah Pria Tiongkok Punya Istri Seksi Malah Dibully
link : Kisah Pria Tiongkok Punya Istri Seksi Malah Dibully

Kisah Pria Tiongkok Punya Istri Seksi Malah Dibully

http://ift.tt/20kt43r - Berita Terkini Terbaru Hari Ini - Keberuntungan pria Tiongkok, Mei Acai mempunyai istri super cantik dan seksi asal Ukraina mendapat hujatan dari netizen. Kebanyakan melemparkan komentar miring dan penuh kecemburuan terhadap Mei dan istrinya, Dasha.

Mei yang berasal dari Chengde, Provinsi Heibei, Tiongkok hidup merantau selama 12 tahun. Lambat laun bisnisnya berkembang hingga membuatnya menjadi pengusaha sukses di daratan Eropa. Dia kemudian menikahi wanita cantik asal Ukraina dan sekarang telah memiliki seorang bayi perempuan.

Berdasarkan informasi di situs Weibo, Dasha menikah saat berusia 18 tahun. Berdasarkan hukum di Ukraina, pernikahan minimal berusia 17 tahun sehingga pernikahan keduanya tidak ada masalah.

Dalam sebuah wawancara, Mei mengaku tidak memiliki pengetahuan apapun tentang Ukraina. Namun dengan tekad merubah kehidupan, ia akhirnya berangkat ke Kharkov.

"Sebelum saya meninggalkan China, saya pergi ke Shijiazhuang dan belajar bahasa Rusia selama satu bulan, tetapi hanya bisa mengatakan 'halo, saya ingin air'," terang Mei,"Ketika saya berada di pesawat, saya benar-benar merasa gugup, saya tidak tahu apa yang akan menunggu saya di negeri asing itu."

Setiba di negara perantauan itu Mei lalu mengikuti kursus singkat di sebuah universitas lokal. Karena tidak memahami bahasa Rusia, selama beberapa bulan ia merasa kesulitan membaca buku pelajaran. Mei yang bukan dari keluarga kaya ini sengaja memilih Kharkov karena biaya hidup di sana tak lebih mahal daripada di Tiongkok.

"Perlahan-lahan saya pun mengerti kesulitan orang tua saya. Selama dua tahun pertama, saya hanya bisa makan kentang dan kubis, karena keduanya adalah yang termurah di Ukraina," kenangnya

Temen dan Sobat baru saja selesai membaca :