ADVETORIAL BATOLA

ADVETORIAL BATOLA Apa kabar Sobat Pembaca Berita Berceceran, Berita yang anda baca kali ini dengan judul ADVETORIAL BATOLA, berita brceceran telah menyiapkan artikel ini dengan sebaik-baiknya untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. semoga isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, OK selamat membaca.

Judul : ADVETORIAL BATOLA
link : ADVETORIAL BATOLA

Baca juga


    ADVETORIAL BATOLA

    Batola Berhasil Panen Kedelai

    Luas Tanam Mengalami Peningkatan

    Bupati Batola, H Hasanuddin Murad, bersama pihak terkait 
    saat melakukan panen perdana kedelai.
    PETANI di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan,  berhasil melakukan diversifikasi berupa tanaman kedelai, setelah sebelumnya juga berhasil melaksanakan uji coba budidaya bawang merah.
    Panen kedelai di lahan seluas 4 hektar milik pribadi Anto di RT 05 Desa Sido Makmur, Kecamatan Marabahan, yang dilakukan oleh Bupati Batola, H Hasanuddin Murad, bersama pihak terkait dari kabupaten, provinsi, pusat serta forkompimda berhasil melaksanakan panen perdana kedelai ini ternyata cukup menjanjikan dengan rata-rata hasil 1,3 ton per hektar.
    Selain mendapat dukungan dari pihak Kementerian Pertanian RI, budidaya kedelai di Desa Sido Makmur ini juga dikawal dari pihak Institut Pertanian Bogor (IPB). Karenanya panen ini juga dihadiri Perwakilan Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementan, Ir Hardian MP, Wakil Ketua Lembaga LPPM IPB, Prof DR Agik Suprayogi MSc, Ketua Kegiatan Budidaya Jenuh dan Air (BJA) Prof Memen, dan Dekan Fakultas Teknik Pertanian IPB Bogor Prof Kudang.
    Ir  Zulkifli Yadi Noor, Kepala Distan TPH Batola.
    Ir Zulkifli Yadi Noor, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Batola, menerangkan, budidaya kedelai di Batola tergolong baru dan mendapat pengawalan dari pihak IPB Bogor.
    Menurut  Zulkifli Yadi Noor, budidaya kedelai di wilayahnya mengalami peningkatan luas tanam dari 34 hektar pada 2015, menjadi 519 hektar pada 2016. Dan tersebar di empat kecamatan yakni Kecamatan Marabahan, Cerbon, Anjir Pasar dan Wanaraya.
    "Jika tahun 2015 hanya terdapat 34 hektar maka di tahun 2016 terjadi lompatan yakni mencapai 519 hektar yang tersebar di Kecamatan Marabahan, Cerbon, Anjir Pasar dan Wanaraya," ujarnya.
    Kadistan TPH Batola juga menerangkan, kendala yang terjadi pada budidaya kedelai saat ini di samping masalah iklim juga terkait pemasaran. Untungnya untuk pemasaran di Batola saat ini mendapat fasilitasi dari PT Turino sehingga harganya masih stabil.
    Distan TPH, sebut Zulkifli, tahun depan merencanakan akan lebih meningkatkan budidaya kedelai ini menjadi lebih banyak. Tujuannya selain untuk menjaga ketahanan pangan juga untuk meningkatkan kesejahteraan petani. "Dengan meningkatnya budidaya kedelai di Batola, maka dapat menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani," terangnya.
    Sementara itu, Bupati Batola, H Hasanuddin Murad, menyambut gembira atas keberhasilan yang dilaksanakan salah satu petani di Desa Sido Makmur ini. Ia menerangkan, diversifikasi semacam inilah yang diharapkan pemerintah. Di mana petani diharapkan terus melakukan percobaan dalam upaya memperbanyak komoditas dan pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
    Bupati Hasanuddin bahkan mengimbau para petani yang lain untuk turut menerapkan budidaya seperti yang dilaksanakan Anto. Agar perekonomian semakin berkembang dan kesejahteraan meningkat.
    Bupati yang merupakan mantan Dosen Hukum Unlam itu juga mengimbau petani tidak malas dan tidak malu berprofesi sebagai petani. Karena, selain mulia juga akan membawa kesejahteraan jika pekerjaannya dilakukan secara sungguh-sungguh.
    Bupati Batola, H Hasanuddin Murad, berharap, budidaya kedelai ini hendaknya jangan berhenti sampai di sini namun terus dilakukan. Sementara kepada pihak IPB dan PT Turino selaku pihak yang membantu melakukan fasilitasi pemasaran diharapkan terus membantu dan mengawal para petani Batola agar budidaya kedelai melimpah dan kesejahteraan petani semakin meningkat.
    Untuk tahun 2016, kata Ketua Kegiatan BJA, Prof Memen, pemerintah menerapkan budidaya kedelai seluas 10.000 hektar, 2017 menjadi 10 kali lipat, dan 2018 diharapkan menjadi 1 juta hektar sehingga Indonesia bisa swasembada kedelai.
    Sementara Wakil Ketua LPPM IPB, Prof DR Agik Suprayogi MSc, menerangkan, IPB berkomitmen untuk terus melanjutkan perjuangan dengan memperhatikan, mempelajari dan merespon segala permasalahan yang berkaitan budidaya komoditas kedelai di Batola. "Ini merupakan komitmen IPB. Terima kasih IPB diberi peran kebanggaan ini. Kita akan terus mengawal untuk keberhasilan," kata Agik.

    Pernyataan senada diutarakan oleh pihak yang mewakili Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementan, Ir Hardian MP. Ia mengatakan, pihaknya siap memfasilitasi dan membantu untuk upaya pengembangan budidaya kedelai di wilayah Batola ini. "Sepanjang bisa dikembangkan kita akan selalu siap mensupport," katanya. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks


    Temen dan Sobat baru saja selesai membaca :

    ADVETORIAL BATOLA

    itulah tadi berita ADVETORIAL BATOLA , kami berharap sobat sudah membaca dengan baik. namun , jika sobat kurang jelas silakan di baca ulang.

    anda baru saja membaca ADVETORIAL BATOLA ini linknya kalau mau di save http://beritaberceceran.blogspot.com/2017/01/advetorial-batola.html

    Related Posts :