Leni Puji Wibiati, Hidup sehat itu mahal

Leni Puji Wibiati, Hidup sehat itu mahal Apa kabar Sobat Pembaca Berita Berceceran, Berita yang anda baca kali ini dengan judul Leni Puji Wibiati, Hidup sehat itu mahal, berita brceceran telah menyiapkan artikel ini dengan sebaik-baiknya untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. semoga isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, OK selamat membaca.

Judul : Leni Puji Wibiati, Hidup sehat itu mahal
link : Leni Puji Wibiati, Hidup sehat itu mahal

Baca juga


Leni Puji Wibiati, Hidup sehat itu mahal

Penulis : Junie
Selasa, 08 November 2016

KURIPAN – Tugas bidan adalah melaksanakan kegiatan di desa di wilayahnya berdasarkan urutan prioritas masalah kesehatan yang dihadapi, sesuai kewenangan yang dimiliki dan diberikan. Meliputi, menangani persalinan, pemberian kontrasepsi dan pengayoman medis KB.

Hal tersebut disampaikan Bidan Desa Menyono, Kecamatan Kuripan, Leni Puji Wibiati. "Selain itu ada beberapa kegiatan lain, serta menggerakkan dan membina masyarakat desa di wilayah kerja agar tumbuh kesadaran untuk berperilaku hidup sehat," katanya.

Perempuan kelahiran Probolinggo, 30 Desember 1983 ini ini menjelaskan, kunci sukses menjadi bidan itu adalah sabar dan fokus melayani masyarakat, berdoa dan yang terpenting mendapat dukungan dari keluarga.

"Sehat itu mahal, oleh karena itu saya mendorong masyarakat untuk perperilaku hidup sehat. Harapannya ke depan, bidan mampu membantu menurunkan AKI dan AKB," jelasnya.

Anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Abdul Sahak dan Yuni Ratmiati mengaku, motivasinya menjadi bidan adalah ingin membantu dan bisa bermanfaat untuk masyarakat terutama kaum wanita.

"Ada suka dan duka yang saya rasakan selama menjadi bidan. Sukanya bisa membantu masyarakat dan bisa bermanfaat untuk masyarakat. Dukanya, kadang kala keluarga terabaikan saat sudah membantu pasien. Kadang anak sendiri sakit pun tidak terurus demi tugas sebagai bidan menyelamatkan ibu dan bayi saat persalinan," tegasnya.

Istri Erie Kurniawan ini memiliki pengalaman yang paling berkesan saat mengandung anak kedua. Di mana saat itu usia kandungannya masuk 8 bulan dan membantu persalinan yang agak sulit. Dengan kondisi persalinan distosia bahu, ia mengaku, lupa kalau di dalam perutnya juga ada bayi yang sampai kena tendangan pasien.

"Tapi alhamdulillah, bayi bisa lahir dengan selamat dan bayi dalam kandungan saya juga tidak ada masalah. Intinya keselamatan diri sendiri itu nomor dua. Yang ada di pikiran kita hanya pasien bisa melahirkan dengan selamat," pungkasnya. (wan/ast)



//


Temen dan Sobat baru saja selesai membaca :

Leni Puji Wibiati, Hidup sehat itu mahal

itulah tadi berita Leni Puji Wibiati, Hidup sehat itu mahal , kami berharap sobat sudah membaca dengan baik. namun , jika sobat kurang jelas silakan di baca ulang.

anda baru saja membaca Leni Puji Wibiati, Hidup sehat itu mahal ini linknya kalau mau di save http://beritaberceceran.blogspot.com/2016/11/leni-puji-wibiati-hidup-sehat-itu-mahal.html