Kekuatan NETIZEN SOSIAL MEDIA Kalahkan MEDIA SAMPAH

Kekuatan NETIZEN SOSIAL MEDIA Kalahkan MEDIA SAMPAH Apa kabar Sobat Pembaca Berita Berceceran, Berita yang anda baca kali ini dengan judul Kekuatan NETIZEN SOSIAL MEDIA Kalahkan MEDIA SAMPAH, berita brceceran telah menyiapkan artikel ini dengan sebaik-baiknya untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. semoga isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, OK selamat membaca.

Judul : Kekuatan NETIZEN SOSIAL MEDIA Kalahkan MEDIA SAMPAH
link : Kekuatan NETIZEN SOSIAL MEDIA Kalahkan MEDIA SAMPAH

Baca juga


    Kekuatan NETIZEN SOSIAL MEDIA Kalahkan MEDIA SAMPAH


    KEKUATAN SOSIAL MEDIA

    Oleh: Kafil Yamin
    (Analis Media)

    Sampai hari ketiga, keempat, demonstrasi penentangan terhadap Ahok tidak ada di laporan media-media, meski puluhan ribu pengunjuk rasa sudah mebanjiri ibukota.

    Ini bisa dimaklumi, sejak awal media-media upahan bin norak tanpa jurnalisme dan kemampuan berbahasa ini sudah menegaskan pemihakkannya kepada penguasa -- bukan kepada kebenaran dan keabsahan informasi.

    Untung ada medsos. Setelah foto-foto unjuk rasa dari hape para netizen menyebar, media-media itu malu kalo tidak meliput sama sekali. Mulailah tipu wan dan metrotipu, tapi mengambil angle (sudutnya) yang sesuai dengan hawa nafsu mereka: yakni bahwa demostran-demonstran itu ga bener, jahat, antitoleransi, rasis dsb.

    Media-media yang lebih kere mencari-cari sudut pemberitaan yang remah-remah dibikin menu utama, misalnya tanaman yang rusak. Tidak ada satu pun foto.bukti demonstran menginjak-injak tanaman, tapi dibikin keterangan foto "tanaman rusak akibat demonstrasi anti-ahok." Sudah bisa dipastikan, di bawahnya komentar caci maki kepada para demonstran yang berbau sara. Padahal salah satu fungsi utama media adalah untuk membangun stabilitas masyarakat.

    Media-media sampah ini, kalau bikin judul, lebih lucu dari cara anak TK membuat kalimat. Misalnya, "Tamparan keras Cak Nun tentang tafsir al-Maidah 51." Setelah dibaca, Cak Nun sama sekali tak membahas ayat itu. Ia cuma berbicara tentang jabatan gubernur.

    Judul lain: "Tanggapan Nusron Wahid ini bikin MUI bungkam tak berkutik." Padahal isinya cuma pernyataan "Ya tau persis maksud omongan saya ya saya sendiri."

    Judul lain: 'Ucapan Keras Rais Syuriah PBNU Ini Bungkam AA GYM & Arifin Ilham'. Padahal isinya pernyataan KH Ahmad Ishomuddin yang sangat datar: "Muslim dan Nonmuslim mempunyai hak yang sama untuk menjadi pemimpin. NU tidak dalam posisi mendukung, apalagi menghalangi orang untuk menjadi pemimpin."

    Informasi dari para fesbuker yang jadi wartawan jurnalisme warga (citizen journalism) jauh lebih bermutu ketimbang media-media ini.

    Jadi silahkan anda kirim foto, tulisan singkat tentang berbagai peristiwa yang anda lihat. Itu bermanfaat. Bahkan foto makanan dan selfie lebih bermanfaat ketimbang menyebarkan tautan media-media sampah itu.

    Sumber: fb




    Temen dan Sobat baru saja selesai membaca :

    Kekuatan NETIZEN SOSIAL MEDIA Kalahkan MEDIA SAMPAH

    itulah tadi berita Kekuatan NETIZEN SOSIAL MEDIA Kalahkan MEDIA SAMPAH , kami berharap sobat sudah membaca dengan baik. namun , jika sobat kurang jelas silakan di baca ulang.

    anda baru saja membaca Kekuatan NETIZEN SOSIAL MEDIA Kalahkan MEDIA SAMPAH ini linknya kalau mau di save http://beritaberceceran.blogspot.com/2016/10/kekuatan-netizen-sosial-media-kalahkan.html

    Related Posts :