Berita Terpercaya-Jelang Kepulangan ke Indonesia, Koper Jemaah Mulai Ditimbang Apa kabar Sobat Pembaca Berita Berceceran, Berita yang anda baca kali ini dengan judul Berita Terpercaya-Jelang Kepulangan ke Indonesia, Koper Jemaah Mulai Ditimbang, berita brceceran telah menyiapkan artikel ini dengan sebaik-baiknya untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. semoga isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, OK selamat membaca.

Judul : Berita Terpercaya-Jelang Kepulangan ke Indonesia, Koper Jemaah Mulai Ditimbang
link : Berita Terpercaya-Jelang Kepulangan ke Indonesia, Koper Jemaah Mulai Ditimbang

Berita Terpercaya-Jelang Kepulangan ke Indonesia, Koper Jemaah Mulai Ditimbang

Berita Terpercaya – Beberapa kloter jemaah haji Indonesia akan mengawali kepulangan ke Tanah Air pada 17 September 2016. Untuk itu, hari ini, proses penimbangan barang bawaan jemaah mulai dilakukan.

Dalam pantauan tim Media Center Haji, proses penimbangan koper jemaah di antaranya dilakukan di pemondokan nomor 101 dan 108 di kawasan Mahbas Jin, Mekah.

Sesuai ketentuan, untuk koper besar, berat maksimal 32 kilogram (kg), tas tentengan maksimal tujuh kg, dan mendapatkan air zamzam sebanyak lima liter.

Saat proses penimbangan, mayoritas berat koper besar jemaah sudah sesuai ketentuan. Namun, ada beberapa koper jemaah yang beratnya melebihi ketentuan yang ditetapkan.

Kelebihan berat koper jemaah itu bervariasi rata-rata 1-4 kilogram. Akibatnya, jemaah diharuskan untuk membongkar kembali isi koper agar sesuai dengan batas maksimal 32 kg.

"Kalau kelebihan, yang nanti saya bongkar," kata Ida, jemaah haji asal kloter 01 embarkasi Padang (PDG 01).

Ida mengaku membawa kurma asli Mekah yang tidak didapatnya di Tanah Air. Karena itu, ia waswas kopernya kelebihan berat yang sudah ditentukan.

Sementara itu, jemaah suami istri terpaksa mendorong kembali kopernya ke kamar, karena setelah ditimbang kelebihan 1,8 kg. "Bagaimana cara membongkarnya ini," ujar ibu dari kloter yang sama.

Ketua Kloter 01 embarkasi Padang, Joben, mengatakan, sosialisasi terkait berat barang bawaan jemaah sudah dilakukan sebelumnya. Bahkan, jemaah menyatakan kesiapannya jika diharuskan membongkar koper jika kelebihan berat.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama, Abdul Djamil, bersama Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Sri Ilham Lubis dan Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Ahda Barori, ikut memantau penimbangan itu.

Menurut Djamil, pengecekan dan penimbangan bagasi jemaah diperlukan agar ketikacheck in di bandara tidak ada kendala. Tahun ini, tidak ada lagi city check in, seperti tahun lalu di Madinatul Hujjaj.

"Jangan sampai ada air zamzam dalam koper," kata Djamil.

Sebab, Djamil melanjutkan, jika barang bawaan jemaah kelebihan berat, dapat membahayakan penerbangan. Namun, sepanjang pengecekan, proses penimbangan sudah sesuai ketentuan, dan jemaah menaati aturan untuk tidak membawa air zamzam.

Djamil menjelaskan, jika jemaah terdeteksi membawa air zamzam, koper akan dibongkar di bandara. Kondisi itu akan membuat proses check in menjadi lama, sehingga jemaah yang rugi.

Terkait pengadaan perangkat water detector, menurut Djamil, masih kesulitan, terutama untuk perangkat mobile. Namun, saat di bandara, air zamzam di dalam koper bisa terdeteksi ketika menjalani pemeriksaan x-ray.

Sementara itu, Mulyono, jemaah asal kloter 42 embarkasi Surabaya (SUB 42) mengatakan, saat pulang ke Tanah Air, yang sering ditanyakan adalah air zamzam. Keluarga dan kerabat di Indonesia tidak menanyakan sajadah atau lainnya, tapi justru air zamzam yang diharapkan.

"Kami berharap, pemerintah dapat mengakomodasi hal ini. Jatah lima liter sepertinya terlalu sedikit," kata dia.